Monday, August 12, 2013

Jangan Melepas Baterai Laptop Ketika Sedang Digunakan!

Baterai Laptop Fully Charged 100%.
Halo sobat "Pangeran Halilintar" yang baik hatinya! Pada kesempatan ini aku akan mem-posting tulisan mengenai penggunaan baterai secara benar dan sehat bagi laptop. Dewasa ini aku masih saja sering mendengar anjuran (baca: mitos) yang menyatakan bahwa "Jika baterai laptop sudah penuh terisi, maka harus langsung dicabut. Kalau baterai laptop sudah hampir habis isinya, maka harus segera di-charge ulang." Begitu pula seterusnya, yang lazim dikenal dengan istilah charge-discharge baterai pada laptop (notebook dan netbook sama saja). Menurut para penganut 'aliran charge-discharge', proses seperti itu harus dilakukan agar baterai laptop tidak kembung, tidak cepat rusak, dan hemat pemakaiannya. Maaf sebelumnya, harus aku katakan secara jujur bahwa pendapat 'aliran' alias 'sekte' tersebut benar-benar tidak tepat, tidak terbukti, bahkan sesat!

Ya, harus dijelaskan di sini bahwa semakin sering proses charge dan discharge dilakukan pada baterai laptop, maka cycle count baterai laptop tersebut akan semakin berkurang dan terus berkurang. Apabila cycle count baterai laptop sudah melebihi batas maksimal yang ditentukan, maka hasilnya adalah baterai laptop akan drop dan tidak akan berfungsi lagi sebagaimana mestinya.

Apa itu cycle count? Cycle count adalah siklus pemakaian baterai yang dihitung sejak isi baterai habis sampai baterai tersebut di-charge hingga penuh kembali. Baterai laptop zaman sekarang hampir semua menggunakan lithium-ion yang memiliki usia antara 300 hingga 800 periode cycle count.

Nah, cara menggunakan laptop yang paling baik adalah apabila isi baterai laptop sudah dalam keadaan penuh, tidak charging lagi, dan adaptor listrik terpasang, maka biarkan seperti itu adanya. Lakukan aktivitas kamu menggunakan laptop tanpa harus mencabut kabel adaptor walaupun baterai laptop sudah penuh.

Contoh Baterai Laptop.
Kamu tidak perlu khawatir baterai laptop akan drop, karena baterai-baterai laptop di masa sekarang sudah memiliki teknologi canggih bernama "Battery Control". Dengan kemampuan battery control, maka apabila baterai sudah penuh terisi, baterai akan menghentikan proses charging-nya secara otomatis. Jika sudah dalam keadaan penuh pun kemudian berkurang sedikit demi sedikit pada rentang 90-100%, baterai tetap tidak akan dan belum perlu di-charge. Nah, dalam keadaan baterai sudah full seperti itu, maka tenaga atau daya yang digunakan untuk mengoperasikan laptop tidak akan lagi diambil dari baterai, melainkan langsung disuplai dari aliran listrik. Pada kondisi seperti itu, maka baterai laptop akan berfungsi sebagai stabilizer sekaligus back up tenaga atau daya laptop apabila tiba-tiba tegangan listrik naik-turun (tidak stabil) atau tiba-tiba listrik mati.

Nah, apabila baterai dilepas dari laptop lalu laptop dinyalakan dengan sumber daya diambil langsung dari tenaga listrik tanpa perantara, maka apabila terjadi tegangan listrik naik-turun atau tiba-tiba listrik mati, hasilnya adalah korsleting pada komponen-komponen laptop yang menyebabkan hardware laptop tersebut rusak, khususnya motherboard.

Berdasarkan pengalaman aku pribadi, baterai laptop yang digunakan secara benar dan sehat seperti yang telah dijelaskan di atas (adaptor listrik tetap dipasang ke laptop walaupun baterai sudah terisi penuh) akan memiliki usia yang bagus, yakni berumur antara dua hingga tiga tahun. Apabila jarang terjadi tegangan listrik yang naik-turun atau jarang terjadi listrik mati tiba-tiba, usia baterai laptop yang tetap terpasang ketika laptop sedang digunakan akan semakin panjang lagi.

Nah, sekarang pilihan berada di tangan sobat:
- Apakah kamu lebih rela mengeluarkan uang sebesar 2,5 juta sampai 5 juta rupiah untuk memperbaiki hardware-hardware laptop (khususnya motherboard) karena terkena korsleting listrik akibat penggunaan baterai CDC (charge-discharge)?; atau

Uang yang Banyak.
- Lebih baik membeli baterai laptop yang hanya seharga 500 ribu hingga 1 juta rupiah secara rutin setiap 2 hingga 3 tahun sekali? Seburuk-buruknya kemungkinan, yaitu apabila baterai laptop tiba-tiba rusak sebelum 2-3 tahun, tetap uang sebesar maksimal 1 juta rupiah menjadi 'cukup kecil' nilainya jika dibandingkan dengan jutaan rupiah yang harus kamu keluarkan hanya untuk memperbaiki laptop kamu yang terkena korsleting listrik, padahal mungkin usianya baru beberapa bulan setelah dibeli.

Saran aku yang terakhir adalah gunakanlah laptop seperti cara kerja desktop. Apabila tidak ada sumber tenaga listrik atau listrik sedang padam, matikan saja laptopnya alias tidak usah dipakai sementara sampai adanya sumber energi listrik. Suatu saat kinerja baterai juga pasti akan menurun juga. Tetapi, lebih baik membeli baterai baru setiap 2-3 tahun sekali dengan harga maksimal hanya 1 juta rupiah, daripada harus mengganti berbagai komponen pada motherboard laptop yang harganya bisa cukup menguras kocek.

Oke deh, sekian dulu postingan aku seputar penggunaan baterai laptop yang benar dan sehat. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua agar menjadi orang-orang yang tidak mudah tertipu pada mitos-mitos sesat, mampu berpikir secara cerdas (think smart), dan mampu mengoperasikan laptop sesuai jalan yang benar. Wassalam.

Buruknya Stabilitas Koneksi Telkom Speedy (Hingga Bulan Agustus 2013)

Pada awalnya aku percaya bahwa Telkom Speedy adalah provider alias penyelenggara jasa layanan internet terbaik di Indonesia. Mulai berlangganan Speedy sejak pertengahan tahun 2007 dengan paket Personal (kuota 1 GB per bulan) dan sejak pertengahan tahun 2008 mengambil paket Time-Based (kuota 50 jam per bulan), aku merasakan kestabilan dan kecepatan yang handal dari provider internet milik BUMN ini. Sempat berhenti langganan Speedy pada bulan Januari 2009 dan kemudian memilih provider lokal, yaitu DigiNet, aku kembali memutuskan untuk kembali berlangganan Speedy mulai bulan Mei 2009 hingga saat ini.

Aku sempat mengalami puncak 'bulan madu' dengan layanan internet Telkom Speedy pada pertengahan tahun 2010 hingga pertengahan tahun 2012 lalu. Kecepatan download dan upload yang sangat tinggi diiringi oleh kestabilan koneksi membuat aku amat sangat ketagihan mengunduh dan mengunggah setiap hari. Tiada hari tanpa browsing dan download. Seakan-akan setiap detik yang terbuang karena tidak men-download file dari internet adalah kerugian besar.

Akan tetapi, mulai bulan Oktober 2012 kemarin kondisinya perlahan-lahan berubah. Bukannya berubah menjadi semakin baik, tetapi justru berubah menjadi semakin mengesalkan, menjengkelkan, dan mengecewakan!!!

Sejak saat itu hingga kini, permasalahan yang timbul dari koneksi Speedy yang terpasang di rumahku sama saja dan selalu berulang. Masalah-masalah tersebut adalah:

1. RTO (Request Timed Out) Setiap Kali Turun Hujan

Koneksi Download via IDM RTO Saat Speedy Error di Waktu Hujan.
Ini masalah yang paling sering terjadi dan paling menjengkelkan. Koneksi putus-nyambung yang biasa disebut dengan istilah RTO (request timed out) selalu terjadi apabila hujan turun, khususnya jika intensitasnya cukup deras. Jaringan internet Telkom Speedy di rumahku selalu mengalami RTO jika hujan turun. Jika yang turun hanya hujan ringan alias gerimis, biasanya RTO terjadi cuma sekali, bahkan kadang-kadang tetap stabil. Tetapi, kalau yang turun adalah hujan deras ditambah halilintar yang menggelegar berkali-kali, sudah pasti koneksi internetnya selalu RTO alias putus-nyambung setiap saat (baca: setiap detik). Kalau sudah seperti itu, mau tidak mau aku harus menunggu sampai hujan lebat bercampur halilintar itu reda dan berhenti, karena koneksi Speedy-nya baru normal kalau cuaca sudah bersahabat. Yang jadi masalah, kota tempat tinggalku sangat sering diguyur hujan dan didatangi halilintar menyambar-nyambar. Repot kalau setiap hujan deras plus halilintar datang koneksi internet selalu RTO. Ya, walaupun aku "Si Lelaki Halilintar", tetap saja aku tidak bisa membendung atau menghalangi turunnya hujan deras beserta sang halilintar yang sesungguhnya, karena hanya Allah swt. yang bisa melakukannya. Hehehe ...

2. Internet Down Tiba-tiba Tanpa Sebab

Masalah yang satu ini juga cukup menjengkelkan. Seringkali koneksi internet Telkom Speedy di rumahku mengalami down (tidak terkoneksi internet) tanpa sebab yang jelas. Saat sedang asyik-asyiknya bermain Facebook, download film, download game, buka Twitter, atau menulis di Blogger, eh tiba-tiba koneksi internetnya down. Terkadang down-nya bisa terjadi beberapa kali dalam rentang waktu 5-10 menit. Padahal saat internet down tiba-tiba itu kondisi cuaca sedang bagus: pada waktu dini hari yang langitnya terang penuh bintang dan bulan, pada waktu pagi hari yang cerah, pada waktu siang hari yang sangat panas, pada waktu sore hari yang hangat, dan pada waktu malam hari yang tenang. Sangat menjengkelkan, bukan?

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sebenarnya aku sudah pernah memanggil (menelepon) CS (customer service)-nya Telkom Speedy di 147. Namun, seperti biasa untuk menghubungi CS-nya saja lama banget karena antri. Daripada buang-buang pulsa untuk mendengarkan ringtone yang gak jelas lebih baik aku telepon langsung salah satu teknisinya. Sempat dia memberikan solusi untuk mengecek sambungan kabel telepon dan suara telepon. Kalau suaranya buruk berarti saluran telepon yang harus diperbaiki. Setelah aku cek, ternyata jaringan telepon rumahku baik-baik saja. Dia juga sempat datang dan mengecek sambungan kabel telepon luar yang dari tiang listrik ke rumah. Ternyata juga tidak ada masalah. Akhirnya, si teknisi pulang dan akan mengecek langsung dari pusat. Beberapa jam kemudian, si teknisi menghubungi aku dan katanya jaringan di pusat baik-baik saja.

Oh, ya sudah kalau begitu. Proses pencarian masalah aku hentikan sampai di situ. Pada akhirnya aku simpulkan bahwa:

- Jaringan telepon dan kabel luar tidak ada masalah;
- Teknisinya sudah bekerja maksimal, tetapi wawasannya mungkin belum mumpuni untuk mengatasi masalah stabilitas koneksi internet di rumahku;
- Jaringan di pusat (server) Telkom Speedy 'sepertinya' baik-baik saja; dan
- Bisa jadi jaringan Telkom Speedy yang terpasang di rumahku atau mungkin di titik cabang tempat tinggalku yang memang selalu error dan down setiap kali hujan deras bercampur halilintar turun, bahkan juga terkadang terjadi di waktu cuaca bersahabat.

Faktor simpulan yang terakhir itu yang akhirnya aku abaikan saja. Daripada mengganti seluruh jaringan dengan biaya yang cukup besar, lebih baik terus berdoa semoga suatu saat nanti Telkom Speedy 'terpanggil hati nuraninya' untuk memperbaiki sendiri tanpa harus diminta oleh pelanggannya yang kecewa.

Namun, satu hal yang pasti. Apabila kondisi seperti ini terus-menerus terjadi, maka Telkom Speedy-lah yang akan kena 'batu'-nya. Bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebesar Telkom, kejadian-kejadian RTO dan down tanpa sebab adalah sesuatu hal yang amat sangat memalukan!!!

Sekian dulu postingan dari aku yang berisi kekecewaan dan kekesalan aku terhadap buruknya stabilitas koneksi internet Telkom Speedy akhir-akhir ini. Mudah-mudahan di masa mendatang akan ada perbaikan demi kemaslahatan bersama. Sekian dan wassalam.

Fungsi Shut Down, Hibernate, Sleep, dan Restart Pada Komputer

Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini komputer - baik notebook, netbook, maupun desktop - adalah device alias alat canggih yang sangat familiar digunakan oleh umat manusia, mulai dari perkotaan metropolis hingga bahkan perkampungan nun jauh di sana.

Kalian yang sering menggunakan komputer tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Shut down, Hibernate, Sleep, dan Restart. Ya, istilah-istilah tersebut selalu muncul sebagai pilihan setiap kalian hendak mematikan komputer. Yang paling sering kalian pilih pasti opsi Shut down atau Restart, terutama setelah kalian menggunakan komputer seharian full atau setelah kalian selesai menginstal sebuah program.

Opsi Shut down, Hibernate, Sleep, dan Restart pada Komputer.
Akan tetapi, apakah kalian sudah mengetahui secara persis arti maupun kegunaan masing-masing pilihan tersebut? Kalau belum, maka pada postingan ini aku akan mencoba menjelaskan secara singkat arti dan kegunaan opsi-opsi Shut down, Hibernate, Sleep, dan Restart.

1. Shut down

Opsi ini yang paling sering dipilih oleh para pengguna komputer. Artinya adalah "mematikan" komputer. Dengan memilih opsi Shut down, kamu berarti mematikan seluruh komponen dalam komputer, mulai dari RAM (random access memory), prosesor, hard disk, VGA card, dan lain-lain secara total karena aliran listrik diputus. Kalau kamu memilih opsi Shut down, maka pada saat komputer dihidupkan kembali nanti akan membutuhkan waktu yang lama, karena pada saat Shut down isi RAM dikosongkan. Pada saat komputer dihidupkan kembali, komputer akan me-reload seluruh isi RAM dan hard disk - termasuk sistem operasi (OS 'operating system'). Pilihan Shut down cocok digunakan apabila kamu sedang tidak akan memakai komputer dalam jangka waktu yang cukup lama.

2. Hibernate

Opsi ini sangat mirip dengan Shut down, yaitu mematikan komputer secara keseluruhan dengan memutuskan total aliran listrik. Perbedaannya adalah bahwa pada mode Hibernate sebelum komputer dimatikan total, isi dari memori atau RAM akan disalin (di-copy) terlebih dahulu ke dalam hard disk. Jadi, ketika komputer dihidupkan kembali tidak akan membutuhkan waktu yang lama, karena isi RAM sudah ada di hard disk dan siap diambil alih kembali setelah komputer menyala. Pada mode Hibernate, konfigurasi komputer pun akan tersimpan secara otomatis. Jadi, kalau kamu sedang membuka aplikasi sebelum komputer di-hibernate, misalnya program Internet Download Manager (IDM) atau Media Player Classic (MPC), maka program-program atau aplikasi-aplikasi tersebut akan tetap aktif setelah komputer dihidupkan kembali. Mode Hibernate cocok digunakan kalau kamu sedang tidak akan memakai komputer dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan akan segera kembali menggunakan komputermu.

3. Sleep

Kalau kamu memilih opsi Sleep, maka komputer akan 'tertidur'. Pada mode ini, sistem operasi akan menyimpan segala aktivitas komputer di dalam RAM, lalu berjalan dengan konsumsi daya (power) yang sangat rendah dan dapat dihidupkan kembali hanya dalam waktu beberapa detik. Dalam penggunaan baterai, mode Sleep masih bisa berjalan dan apabila baterai sudah hampir habis, maka komputer (dengan sistem operasi Windows 7) akan 'bangun' dan otomatis masuk ke dalam kondisi Hibernate dengan terlebih dahulu meng-copy semua aktivitas RAM ke dalam hard disk.

4. Restart

Penjelasan untuk opsi ini cukup sederhana dan simpel. Apabila kamu memilih opsi Restart, maka komputer akan dimatikan secara total (Shut down), kemudian dihidupkan kembali dari kondisi awal.

Sekian dulu postingan aku tentang perbedaan fungsi Shut down, Hibernate, Sleep, dan Restart pada komputer. Mudah-mudahan dapat menambah wawasan kita semua, khususnya dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Wassalam.