Sunday, June 1, 2014

Tutorial Cara Menyimpan Seluruh Daftar Download di Internet Download Manager (IDM)

Internet Download Manager V5.15.6
Apakah Anda pernah secara terpaksa menginstal ulang sistem operasi Windows dalam komputer Anda? Ketika Anda menginstal ulang operating system yang tertanam dalam komputer Anda, tentulah secara otomatis semua program maupun software yang telah Anda instal sebelumnya juga ikut terbuang dan harus diinstal ulang lagi dari awal. Program pengunduh berkas dari internet yang sangat populer, yaitu Internet Download Manager alias IDM, juga pasti harus diinstal ulang lagi dari awal. Apabila IDM diinstal ulang, sudah pasti seluruh daftar download yang pernah Anda lakukan, baik data download yang sudah selesai maupun yang belum selesai, ikut hilang dan download list dalam IDM Anda kembali 'bersih'.

Data download yang telah selesai dan telah tersimpan rapi dalam komputer Anda, khususnya di drive selain C (System), tentu dalam kondisi 'aman' dan tidak berpengaruh terhadap te-reset-nya daftar download di IDM. Akan tetapi, jika masih ada download list yang belum selesai, tentulah menjadi 'masalah' ketika IDM diinstal ulang dan daftar download-nya kembali 'bersih', sehingga Anda terpaksa harus mencari lagi seluruh link download yang dibutuhkan.

Selain itu, terkadang di antara kita ada yang merasa 'sayang' jika semua daftar download melalui IDM yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun hilang begitu saja pasca-instal ulang sistem operasi Windows-nya, meskipun sebagian data download-nya masih 'eksis' dan sebagian lain sudah dihapus. Hal tersebut karena sebagian di antara kita menganggap bahwa download list di IDM itu adalah sesuatu yang 'bersejarah', sehingga sangat disayangkan jika setelah instal ulang Windows, daftar list download di IDM-nya kembali bersih. Saya sendiri termasuk tipikal orang yang menyukai sejarah, termasuk 'menyayangi' seluruh daftar download yang ada di IDM. Hehehe ... :D

Dalam tulisan saya kali ini, saya akan menjelaskan tutorial singkat cara menyimpan seluruh daftar download (download list) di Internet Download Manager (IDM). Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Klik menu Start dan ketik "regedit". Jika muncul peringatan UAC (User Account Control), klik Yes.

Ketik "regedit" Melalui Start Menu Windows
2. Setelah masuk ke dalam Registry Editor, klik dua kali pada folder HKEY_CURRENT_USER.

Klik Dua Kali Pada HKEY_CURRENT_USER
3. Setelah itu, klik dua kali pada folder Software.

Klik Dua Kali Pada Folder "Software" dan Carilah Sub-Folder "DownloadManager"
4. Di dalam folder Software, carilah sub-folder DownloadManager.

Klik Dua Kali Pada Sub-Folder "DownloadManager"
5. Klik kanan pada sub-folder DownloadManager, lalu pilih dan klik Export. Setelah itu muncul kotak dialog Export Registry File.

Klik "Export" Setelah Klik Kanan Pada Sub-Folder "DownloadManager"
6. Simpanlah Registration Files-nya dengan nama (File name) terserah Anda di hardisk drive yang tidak terinstal sistem operasi apapun alias yang tidak ikut terformat ketika OS komputer diinstal ulang. Ini untuk menjamin dan menjaga agar file registry yang kita simpan aman dan siap di-restore pasca-instal ulang OS.

Simpanlah Registration Files IDM Anda
7. Proses penyimpanan seluruh daftar download di Internet Download Manager (IDM) selesai.

8. Setelah proses instal ulang sistem operasi Windows selesai, untuk mengembalikan seluruh daftar download yang ada di Internet Download Manager (IDM), Anda tinggal mengikuti langkah nomor 1, 2, 3, dan 4. Selanjutnya, di dalam folder DownloadManager Anda tinggal klik menu File di jendela Registry Editor, lalu pilih dan klik Import. Cari dan masukkanlah Registration Files (ekstensi .reg) yang telah Anda simpan sebelum Anda menginstal ulang OS Windows Anda tadi, lalu klik Open.

Klik "Import" Melalui Menu File

Cari File Registrasi IDM Anda dan Klik "Open"
Tunggu sebentar dan insya Allah seluruh daftar download di Internet Download Manager (IDM) Anda yang sempat 'menghilang' kembali lagi alias terestorasi dalam keadaan sehat wal afiat. :)

Demikianlah tutorial singkat cara menyimpan seluruh daftar download di Internet Download Manager (IDM) ini saya susun. Semoga membawa manfaat dan berguna bagi kita semua. Terima kasih.

~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..

Cara Mematikan (Disable) Suara Beep di Windows XP, Windows Vista, Windows 7, dan Windows 8

Apakah komputer Anda (desktop atau laptop) sering mengeluarkan bunyi atau suara yang 'tidak jelas dan mengganggu' dari speaker? Bunyi tersebut dikenal dengan istilah beep, yaitu suara yang terdengar berbunyi "beep" yang keluar dari sistem operasi komputer Anda melalui speaker internal. Bunyi beep biasanya terdengar ketika soundcard driver di komputer kita belum terinstal secara benar atau bermasalah. Jika soundcard komputer kita belum terinstal atau mengalami problem, maka notifikasi suara yang biasanya dikeluarkan melalui Windows Sounds dialihkan ke notifikasi suara yang dikeluarkan langsung oleh speaker internal komputer. Sejauh pengalaman saya, biasanya bunyi beep sering terdengar ketika kita menutup (close) sebuah aplikasi atau program di komputer kita (misalnya Microsoft Office) yang diikuti oleh munculnya kotak dialog save changes yes or no, ketika sebuah aplikasi atau program gagal berfungsi (error / not responding), ketika sebuah ekstensi file gagal diinstal, dan ketika kita tidak diperbolehkan menjalankan command tertentu oleh Windows (biasanya muncul jendela "Access is denied"). Volume suara beep yang keluar dari speaker internal komputer juga biasanya sangat keras, sehingga dipastikan akan mengganggu kita, apalagi jika terjadi bunyi beep berulang-ulang di tempat yang ramai (ruang kelas, ruang kantor, atau tempat umum). Untuk mencegah munculnya bunyi beep dari speaker internal komputer ketika kita belum menginstal soundcard driver dan/atau ketika sebuah aplikasi atau program gagal berfungsi, ada cara mudah dan simpel yang bisa kita lakukan sendiri.

Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7

Untuk mematikan atau men-disable suara beep di Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7, caranya sama persis dan sangat mudah. Langkah-langkahnya sebagai berikut. Catatan: Ilustrasi gambar mengambil contoh di Windows 7. Untuk Windows XP dan Windows Vista sama saja.

1. Klik kanan pada My Computer atau Computer, lalu pilih dan klik Manage untuk membuka Computer Management.

Membuka Computer Management
2. Pada panel sebelah kiri, buka System Tools dan klik Device Manager.

Buka "Device Manager" Melalui System Tools
3. Melalui menu View, pilihlah Show hidden devices. Jika pilihan ini tidak kita centang (enabled), kita tidak akan bisa melihat Beep sebagai device untuk kemudian kita disable.

Centang "Show Hidden Devices"
4. Pada daftar device yang muncul, cari dan klik dua kali pada kategori Non-Plug and Play Drivers.

Buka "Non-Plug and Play Drivers"
5. Carilah Beep, lalu klik dua kali atau klik kanan dan pilih Properties.

Klik Kanan Pada "Beep" dan Pilih "Properties"
6. Setelah jendela Beep Properties terbuka, pilihlah menu Driver.

Menu "Driver" Pada Beep Properties
7. Pada bagian Current status, klik Stop. Selanjutnya, pada bagian Startup, klik pada daftar Type dengan scroll down, lalu pilihlah opsi Disabled. Setelah itu, klik OK.

Pilih "Disabled" Pada Tipe Startup
8. Untuk memantapkan prosedur di atas, sebaiknya restart komputer Anda. Setelah komputer Anda restart, insya Allah bunyi beep sudah tidak akan keluar lagi dari speaker internal komputer.

Windows 8

Langkah-langkah untuk mematikan suara beep pada Windows 8 hanya bisa dilakukan melalui Control Panel sebagai berikut.

1. Bukalah Control Panel, lalu pilih Hardware and Sound.

Membuka Bagian "Hardware and Sound" Melalui Control Panel
2. Pada kategori Sound, pilih dan klik Change system sounds.

Pilih "Change System Sounds" Pada Bagian "Sound"
3. Jendela Sound terbuka. Pilihlah tab Sound, lalu perhatikan bagian Program Events. Lakukan scroll hingga Anda menemukan Default Beep, lalu klik.

Buka Tab "Sound", Cari "Program Events", Lalu Klik "Default Beep"
4. Setelah memilih Default Beep, klik bagian Sounds yang ada di bagian bawah. Beraneka ragam jenis suara akan muncul.

Aneka Ragam Suara Pada Bagian "Sounds"
5. Lakukan scroll ke atas dan pilihlah None. Opsi ini terletak di urutan pertama dari sekian banyak jenis suara yang ada dalam daftar Sounds tersebut.

Pilihlah "None" Pada Bagian "Sounds", Lalu Klik "Apply" dan "OK"
6. Klik Apply dan terakhir klik OK.

7. Insya Allah suara beep di Windows 8 Anda tidak akan terdengar lagi dari speaker internal komputer.

Sumber Referensi:


~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..

Download Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline-Portabel Versi 1.5.1

Dewasa ini, kebutuhan akan Kamus Besar Bahasa Indonesia (disingkat sebagai KBBI) semakin meningkat, khususnya di jenjang sekolah dan perguruan tinggi, terutama jurusan yang banyak mengkaji mengenai bahasa dan sastra. Seiring dengan hal itu pula, banyak orang semakin memburu KBBI. Akan tetapi, mengingat ukuran fisik 'kitab' KBBI yang sangat tebal dan sangat berat, turut mempengaruhi banyak orang - khususnya kalangan pelajar sekolah dan mahasiswa - menjadi malas membawa KBBI ke sekolah atau ke kampus. Ditambah lagi kemajuan zaman yang semakin modern, dimana saat ini sudah masanya komputer jinjing (notebook dan netbook), PC desktop, hingga komputer tablet atau iPad, membuat keberadaan fisik KBBI yang sangat besar dan berat semakin terlihat tidak efisien. Padahal, KBBI sering dibutuhkan ketika sedang berlangsung pelajaran atau kuliah di kelas.

Oleh karena itu, sejak beberapa tahun yang lalu KBBI telah dibuatkan versi digital-nya, baik secara online maupun offline. KBBI versi online membutuhkan koneksi internet, sedangkan di Indonesia titik-titik hotspot belum tersebar secara merata dan kecepatan internetnya masih kalah jauh dibanding negara-negara lain. Hal ini membuat banyak kalangan lebih menyukai KBBI versi offline, karena bisa digunakan dimanapun dan kapanpun, asal perangkatnya siap. Meskipun link download KBBI versi offline sudah banyak tersebar di berbagai website atau blog, namun tidak ada salahnya jika saya ikut membagikan ulang link download yang sudah saya update melalui Google Drive, sehingga kualitas download lebih terjamin dan bisa di-resume. Siapa tahu beberapa link download KBBI offline di tempat lain sudah tidak aktif. :)

Untuk men-download KBBI versi offline sangat mudah. Silakan klik link di bawah ini. Tunggu selama sekitar lima (5) detik, lalu klik "Skip Add", dan Anda akan dibawa ke direct link download via Google Drive.

DOWNLOAD - KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI) OFFLINE-PORTABEL V1.5.1

Setelah men-download KBBI versi offline di atas, Anda tinggal mengekstraknya menjadi sebuah folder menggunakan WinRAR, WinZip, atau 7-Zip, lalu Anda bisa meng-copy-nya sebanyak mungkin untuk banyak komputer dan tinggal menjalankan aplikasinya saja tanpa proses instalasi apapun. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..

Refleksi Singkat 113 Tahun Peringatan Maulid Bung Karno

Paduka Yang Mulia Presiden Pertama-Proklamator Kemerdekaan-Penyambung Lidah Rakyat-Pemimpin Besar Revolusi-Bapak Bangsa Indonesia DR. (HC) Ir. Sukarno - Rahimahullah
Tanggal 6 Juni seratus tigabelas tahun yang lalu, bertepatan dengan hari Selasa, 18 Safar 1319 H, lahirlah seseorang yang menjadi salah satu pemimpin terdahsyat dalam sejarah dunia internasional. Beliau bagaikan sesosok 'Mutiara dari Selatan Dunia' yang amat kharismatik, pidato-pidatonya begitu menggelegar hingga ia dijuluki sebagai 'Singa Podium' yang membuat rakyatnya selalu siap menaati segala titahnya. Dia yang membawa bangsa dan negaranya keluar dari belenggu penjajahan bangsa-bangsa imperialis hingga mencapai dan mempertahankan kemerdekaannya. Sebagian hidupnya bahkan dihabiskan di balik dinginnya dinding penjara kolonialis.

Di bawah kepemimpinannya yang begitu mempesona, negeri pimpinannya yang bernama "Negara Kesatuan Republik Indonesia" mampu menjadi salah satu negara baru merdeka yang diperhitungkan dan ditakuti oleh bangsa-bangsa Barat. Indonesia tidak takut kepada siapapun, termasuk kepada dua kekuatan adidaya dunia saat itu, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Postur tubuhnya yang tinggi tegap ditunjang oleh ketampanan wajahnya membuat hampir seluruh wanita di negeri berjuluk "Untaian Zamrud di Khatulistiwa" ini tergila-gila kepadanya.

Presiden Republik Indonesia Ir. Sukarno dan Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy
Ya, laki-laki perkasa itu tidak lain dan tidak bukan adalah SUKARNO, Sang Presiden Pertama-Proklamator Kemerdekaan-Pemimpin Besar Revolusi-Penyambung Lidah Rakyat-Bapak Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilahirkan di Blitar dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan keturunan Jawa dan Ida Ayu Nyoman Rai, seorang wanita Bali, Sukarno yang oleh mayoritas rakyat Indonesia sangat populer dengan sapaan "Bung Karno" adalah pemimpin terhebat dan terbaik sepanjang sejarah Indonesia modern.

Bung Karno Sungkem Kepada Ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai
Terlahir dengan nama "Raden Koesno", namun karena sering sakit-sakitan, orangtuanya pun mengganti namanya menjadi "Soekarno" (ejaan lama) yang bermakna "Karna yang Baik". Masa kecilnya sudah diwarnai oleh nuansa kebangsaan dan ketika mulai beranjak dewasa, jiwa nasionalismenya semakin menggebu-gebu dan bergelora. Ia aktif dalam berbagai organisasi kebangsaan yang bertujuan mengusir para penjajah dan memerdekakan Indonesia secepatnya. Dalam usianya yang masih terbilang muda, Sukarno sudah aktif menulis berbagai artikel yang dimuat di banyak surat kabar saat itu. Artikel-artikelnya berisi pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan cerdasnya tentang konsep "Indonesia Merdeka".

Raden Koesno (Sukarno Cilik)
Karena terlalu giatnya menentang kolonialisasi dan imperialisasi Belanda, Sukarno muda bahkan sampai harus bolak-balik ke penjara dan mendekam di balik jeruji besi selama sekian tahun. Sukarno muda berusaha dibungkam perjuangannya memerdekakan bangsanya oleh Belanda sang kolonialis, tetapi jiwa Putra Sang Fajar tidaklah surut. Justru di balik dinginnya tembok penjara itulah Sukarno muda semakin mengasah keterampilan dan gagasan-gagasannya. Ia terus aktif menulis dan membaca buku-buku biografi tokoh-tokoh besar dunia. Tidak ketinggalan pula ia mengaji Alquran dan rajin salat. Sukarno pun bukanlah seorang yang fanatik berlebihan kepada agamanya. Walaupun ia seorang Muslim yang tulen, tetapi Sukarno mau membaca dan mempelajari ajaran-ajaran agama lain, seperti Kristen, Katholik, Buddha, dan Hindu. Tidak aneh jika di meja Soekarno di penjara terdapat Alquran di satu sisi dan Injil di sisi sebelahnya. Akan tetapi, Sukarno juga bukan seorang sekuler-pluralis dalam bidang agama. Sukarno tidak pernah mencampuradukkan seluruh ajaran agama. Sukarno tetaplah seorang Muslim yang sangat taat. Meskipun demikian, Sukarno juga sangat toleran terhadap semua agama lain, bahkan menjadi pejuang toleransi antarumat beragama, karena memang beliau ingin membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Sahabat Bung Karno Muda: Buku, Buku, dan Buku
Ketekunannya dalam mempelajari dan membaca sejarah-sejarah dunia internasional, serta kecakapannya dalam ilmu teknik membuat Sukarno muda berwawasan amat luas melebihi rekan-rekan seangkatannya pada masanya. Multitalenta ini pula yang kelak membantunya dalam mengelola negara Indonesia yang baru merdeka dengan gagah perkasa.

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Jiwa Sukarno terus berapi-api, semangat anti-kolonialisme dan anti-imperialismenya dalam rangka mempercepat kemerdekaan Indonesia terus menggelora dengan dahsyat. Ia pantang mundur, termasuk berani menolak tuntutan segelintir pemuda yang memaksanya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, meskipun saat itu Jepang sang penjajah telah kalah perang akibat dijatuhinya bom nuklir oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Kepandaiannya membaca situasi dan mencocokkan tanggal sangat menentukan kemerdekaan Indonesia yang ia proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di mana saat itu sedang dalam masa bulan Ramadhan, bulan suci umat Islam. Tanggal 17 sengaja dipilih oleh Bung Karno karena pada tanggal tersebut di bulan Ramadhan, Allah swt. menurunkan kitab suci umat Islam, yaitu Alquran Alkarim yang momennya dikenal dengan istilah "Nuzulul Quran".

Setelah Indonesia merdeka, para penjajah tak henti-hentinya mencoba mengganggu kedaulatan bangsa ini. Belanda pernah mencoba menjajah kembali Indonesia dengan usahanya membentuk RIS (Republik Indonesia Serikat) maupun Agresi Militer Belanda I dan II. Bung Karno tetaplah tegar. Walaupun semakin dipusingkan dengan adanya usaha sejumlah daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia melalui gerakan separatisnya, namun semua hadangan itu berhasil dilewatinya dengan sukses.

Presiden Sukarno dan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev
Usahanya yang tak kenal lelah dan pantang mundur menghadapi gangguan-gangguan para kolonialis terbukti ketika ia berhasil mengomandoi rakyat dan pasukannya dalam keberhasilan merebut Irian Barat dari tangan Belanda dengan kegemilangan yang diakui oleh dunia internasional.

Presiden Sukarno Disambut Oleh Presiden Abadi Korea Utara Kim Il-Sung
Kekuasaan Putra Sang Fajar mencapai titik puncaknya ketika ia mendeklarasikan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante karena lembaga itu gagal merumuskan undang-undang baru menggantikan UUD 1945. Dengan semangat kembali kepada UUD 1945, Presiden Sukarno memulai era Demokrasi Terpimpin (yang menurutku adalah sistem pemerintahan terbaik bagi bangsa Indonesia).

Peristiwa Dekrit Presiden Sukarno 5 Juli 1959 di Istana Merdeka Jakarta
Selama era Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Indonesia semakin diganggu oleh negara-negara kolonialis-imperialis. Mulai dari tarik-menarik dan bujukan Amerika Serikat serta Uni Soviet agar Indonesia memihak salah satu blok - Blok Barat atau Blok Timur -, provokasi salah satu negara boneka yang berdiri persis di sebelah wilayah Indonesia, percobaan pembunuhan atas dirinya selama beberapa kali, meletusnya Gerakan Satu Oktober 1965 (atau Gerakan 30 September 1965/G30S), hingga klimaksnya ketika Bung Karno harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai RI-1 pada bulan Februari 1968 akibat konspirasi CIA dan beberapa jenderal tertinggi TNI Angkatan Darat dalam rangka 'mengkudeta' kekuasaan Presiden Sukarno secara perlahan-lahan dan sistematis.
Di masanya, Indonesia banyak membangun landmark yang terkenal hingga ke seantero dunia. Pemerintahan Presiden Sukarno diantaranya membangun Monumen Nasional di Medan Merdeka Jakarta, Hotel Indonesia (HI), Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar ketiga di dunia, Jembatan Semanggi Interchange yang terkenal akan desainnya yang unik, hingga pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno yang saat itu merupakan salah satu dari sepuluh stadion terbesar di dunia.

Paduka Yang Mulia Presiden Sukarno
Bersama banyak pemimpin dunia seperti Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (India), Sir John Kotelawala (Sri Lanka), dan Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Bung Karno mendirikan Gerakan Non-Blok (GNB) yang berusaha memuluskan kebijakan politik bebas aktif negara-negara yang ikut berpartisipasi tanpa memihak kepada Blok Barat ataupun Blok Timur.

Dari Kanan ke Kiri: Pandit Jawaharlal Nehru (India), Ir. Sukarno (Indonesia), dan Gamal Abdul Nasser (Mesir)
Konsepsi kenegaraannya mengutamakan bangsa dan tanah air Indonesia di atas segalanya. Bung Karno mengusulkan gagasan pembentukan NASAKOM (Nasionalis-Agama-Komunis) yang bertujuan menyatukan ketaatan dan semangat kebangsaan di antara mereka di bawah komando Demokrasi Terpimpin. Bung Karno bukan berusaha menyatukan ideologi NASAKOM, hal ini yang harus diperhatikan dengan seksama dan baik-baik. Maksud Bung Karno adalah bahwa NASAKOM boleh memiliki ideologi yang berbeda, tetapi mereka haruslah satu jalan dan satu semangat dalam membangun Indonesia Raya.

Gagasan-gagasan Bung Karno lain yang begitu cemerlang dan gemilang adalah hasil galiannya berupa Pancasila yang menjadi dasar dan ideologi negara Indonesia, serta kemampuannya merumuskan Undang-Undang Dasar 1945, meskipun kini UUD tersebut telah banyak mengalami perombakan dan perubahan isi oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini yang berkhianat.

Bung Karno Penggali Pancasila
Hingga akhirnya manusia yang begitu bersinar bagi kemerdekaan bangsa Indonesia ini mendekati ajalnya di pengujung era 1970-an setelah 'dikudeta' perlahan-lahan serta ketika sakit sama sekali tidak boleh mendapatkan perawatan medis yang maksimal untuk seorang mantan presiden, dalam artian 'membunuh Bung Karno sedikit demi sedikit'. Dan yang menzalimi Bung Karno itu tidak lain dan tidak bukan adalah penguasa Republik Indonesia selama sekitar 32 tahun dengan pangkat jenderal bintang lima. Siapakah orangnya? Aku rasa semua orang sudah tahu jawabannya siapa dia.


Kondisi Terakhir Bung Karno Sebelum Kembali ke Rahmat Allah
Bung Karno berpulang ke rahmat Allah pada tanggal 21 Juni 1970 dalam keadaan yang sungguh tidak pantas bagi seseorang yang telah menyumbangkan jasanya tidak hanya bagi bangsanya, tetapi juga bagi dunia internasional. Ia menghadap Ilahi Rabbi dalam kondisi penyakitnya yang sudah amat akut dan kesepian tanpa teman.

Presiden Suharto dan Ibu Tien Suharto Melayat Jenazah Almarhum Bung Karno
Sebelum Jenazah Almarhum Bung Karno Dimakamkan
Prosesi Pemakaman Almarhum Ir. Sukarno di Blitar (Jawa Timur)
Perlu diketahui, bahwa sebelum wafatnya, Bung Karno pernah bertutur kepada Cindy Adams, seorang jurnalis asal Amerika Serikat, bahwa ia ketika meninggal dunia ingin dimakamkan di bawah pohon yang sangat rindang dengan pemandangan berupa gunung yang menghijau. Di pusaranya cukup ditulis "Di Sini Beristirahat Bung Karno - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia". Menurut beberapa sumber, konon tempat yang dimaksud oleh Sang Pemimpin Besar Revolusi Indonesia tersebut ialah di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat. Entah bisikan apa yang merasuki Presiden Suharto sehingga ia dengan sewenang-wenang memutuskan untuk memakamkan Bung Karno di Blitar, padahal saat itu keluarga Sang Proklamator menginginkan Bung Karno dimakamkan sesuai keinginan almarhum.
Bangunan Makam Bung Karno di Blitar (Jawa Timur)
Pusara dan Makam Bung Karno di Blitar (Jawa Timur)
Kini tugas kitalah para generasi muda bangsa Indonesia untuk melanjutkan perjuangan Bung Karno yang mulia. Mari kita bangun dan sejahterakan Negara Kesatuan Republik Indonesia di bawah amanat Undang-Undang Dasar 1945, di bawah naungan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, serta di bawah kibaran Sang Merah-Putih! MERDEKA!!!

Selamat Jalan, Bung Karno. Semoga rahmat dan rida Allah swt. senantiasa menyertaimu. Amin.

~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..

Bung Karno - Pemimpin Bangsa, Arsitek, dan Seniman

Dalam tulisan ini, aku akan membagikan artikel karya Sdr. Eko Budihardjo selaku Ketua Dewan Pembina Persatuan Sarjana Arsitektur Indonesia dan Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Jawa Tengah yang berjudul "Bung Karno - Arsitek dan Seniman". Artikel beliau dimuat ulang dalam situs resmi PDI Perjuangan dan sebelumnya telah dimuat pula dalam Harian Kompas tertanggal 1 Juni 2001.

Menurut aku, artikel ini sangat penting untuk dipublikasikan secara luas kepada khalayak umum agar semakin banyak orang yang mengetahui dan mengenal sosok Bung Karno dalam perspektif yang luas. Bung Karno tidak hanya berperan besar sebagai Proklamator Kemerdekaan, Presiden Pertama, Pemimpin Besar Revolusi, dan bahkan Bapak Bangsa Indonesia, akan tetapi 'Putra Sang Fajar' juga telah terbukti kelasnya sebagai seorang negarawan yang sangat ahli di bidang arsitektur dan kesenian.

Berikut ini artikel karya Sdr. Eko Budihardjo yang aku ketik ulang dengan beberapa sedikit suntingan langsung dari sumber resmi-nya. Selamat membaca dan semoga semakin menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme kita.


------------------------------------------------------------

Pendidikan kesarjanaan Bung Karno sebetulnya adalah Teknik Sipil, yang diraihnya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, perhatiannya terhadap dunia perancangan arsitektur sungguh luar biasa. Pandangannya sangat jauh ke depan, lebih jauh ketimbang tokoh-tokoh lain pada zamannya. Banyak sekali karya arsitektur di Jakarta yang sekarang menjadi kebanggaan bangsa, sebagai 'tetenger' atau landmark, yang bersumber dari gagasan-gagasannya yang brilian. Memang, bukan Bung Karno sendiri secara pribadi yang merancang, tetapi cetusan idenya yang original dan otentik itulah yang menjadi jiwa atau semangat dari karya-karya arsitektur yang bermunculan. Siapa yang tidak kenal dan tidak kagum dengan Monas atau Monumen Nasional yang sudah menjadi trademark dan landmark-nya Jakarta, bahkan bisa disebut sebagai 'tetenger'-nya Indonesia? Mirip seperti Menara Eiffel-nya Kota Paris (Prancis), Patung Liberty-nya New York City (Amerika Serikat), atau Open House-nya Sydney (Australia).

Sampai saat ini, Monas dan lingkungan atau ruang terbuka di sekitarnya masih juga terlihat sebagai kawasan yang amat bermartabat dan menumbuhkan rasa bangga sebagai warga (civic pride). Sebagai suatu ruang publik yang dapat dinikmati oleh segenap warga kota maupun pendatang, Monas menyiratkan suasana demokrasi dan keterbukaan. Monas dengan Lapangan Merdeka-nya yang luas dapat disebut sebagai 'oase', bahkan mungkin malah 'surga'-nya kota, mengacu pada pendapat salah seorang pakar bahwa "park is urban paradise".

Bung Karno - Arsitek dan Seniman

Sepanjang pengetahuan saya, Bung Karno adalah seorang insinyur sipil yang memiliki jiwa arsitek dan seni budaya dengan kadar yang tinggi. Bahkan bisa dikatakan lebih arsitek ketimbang arsitek yang sesungguhnya. Sangat jarang pimpinan negara yang memiliki perhatian besar pada dunia arsitektur. Boleh saja George Pompidou dari Prancis bangga dengan Pompidou Center-nya di Kota Paris, yang dikenal sebagai salah satu karya arsitektur berciri Post-Modern.

Namun, ditilik dari keberagaman karya yang digagas oleh Bung Karno, tampak jelas bahwa Bung Karno jauh lebih unggul sebagai negarawan yang juga arsitek dan seniman sekaligus. Bukan hanya karya arsitektur yang berupa gedung-gedung atau monumen-monumen saja yang menjadi bidang gulat dan perhatiannya. Patung-patung, taman-taman, kawasan, bahkan sampai skala kota pun digagas dan direalisasikan oleh Bung Karno.

Patung Pembebasan Irian Barat, Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pancoran, Patung Pak Tani di Menteng, dan lain-lain, semua itu dibangun pada zaman Presiden Soekarno. Dari kacamata perkotaan, kehadiran patung-patung yang beraneka ragam itu betul-betul menyiratkan keindahan kota sebagai suatu karya seni sosial (a social work of art). Bisa menjadi titik referensi agar kita tahu sedang ada di mana, supaya tidak kehilangan arah.

Taman Merdeka di seputar Monas dan kawasan pusat olahraga dengan ruang terbuka yang begitu luas di Senayan merupakan warisan Bung Karno yang layak kita syukuri bersama. Dalam skala yang lebih makro, sebagai seorang presiden yang berwawasan nasional dan tidak berpikir sempit, Bung Karno pernah memikirkan kemungkinan memindahkan ibukota negara kita dari Jakarta ke luar Jawa. Kalau tidak salah, lokasi Palangkaraya di Kalimantan Tengah yang dipilih sebagai salah satu alternatif dan kemudian mulai dirancang serta terus dibangun. Sayang sekali, karena berbagai kendala gagasan terobosan yang inovatif itu tidak terlaksana. Kendati begitu, toh Kota Palangkaraya ternyata berkembang dengan baik sampai sekarang.

Bung Karno Senang Sayembara

Yang tidak kalah menarik dari Bung Karno dalam kiprahnya sebagai seorang arsitek adalah bahwa beliau sangat senang dengan karya-karya unggulan yang dihasilkan melalui sayembara. Monas yang terbangun sekarang pun semula adalah hasil karya sayembara. Menurut tokoh arsitek senior Prof. Dr. Ir. Sidharta, pemenang pertamanya dulu tidak ada, pemenang kedua adalah arsitek Frederich Silaban (sudah wafat), dan pemenang ketiga adalah tim mahasiswa dari ITB. Rancangan yang memenangkan sayembara tersebut kemudian dikolaborasi oleh tim arsitek Istana (kalau tidak salah di bawah pimpinan Soedarsono) dengan beberapa perubahan, sehingga terbangun seperti yang tampak sekarang ini.

Prinsip bahwa karya terbaiklah yang dipilih dan disetujui untuk dibangun, antara lain melalui proses sayembara, merupakan suatu prinsip yang dewasa ini banyak ditinggalkan oleh para pejabat. Tidak heran bila yang banyak bermunculan di kota-kota besar di Indonesia adalah bangunan-bangunan yang termasuk kategori junk architecture atau arsitektur sampah. Orang-orang itu lupa bahwa kaidah paling dasar dari suatu karya arsitektur masih tetap saja seperti yang dicanangkan Vitruvius ratusan tahun yang silam, yaitu utilitas (fungsi dan kegunaan), firmitas (konstruksi atau kekokohan), dan venustas (estetika atau keindahan). Nah, aspek terakhir yang menyangkut estetika atau keindahan itulah yang tak pernah dilupakan oleh Bung Karno.

Begitu pula ketika muncul gagasan Bung Karno untuk menyelenggarakan Conference of the New Emerging Forces atau CONEFO (Konferensi Para Kekuatan Baru Dunia), lantas dirancang gedung pertemuan yang sekarang menjadi Gedung MPR-DPR, dengan perancang dan pembangun antara lain Ir. Soetami, Ir. Soejoedi, dan Ir. Noerpontjo.

Dari kisah-kisah tersebut terlihat sekali bahwa gagasan dan pemikiran Bung Karno sejak dulu sudah mengglobal. Globalisasi baginya bukan sekedar slogan kosong, melainkan sudah diaktualisasikan dalam kiprahnya sehari-hari.

Bung Karno Tidak Berpikir Sempit

Mengenai perencanaan atau arsitek yang dipilihnya, asal memang kompeten, tak peduli dari mana asalnya atau apa agamanya, selalu ada peluang dipilih oleh Bung Karno untuk mengaktualisasikan gagasan-gagasannya dalam wujud nyata. Manakala Friedrich Silaban terpilih untuk merancang Gedung Pola, barangkali bukanlah berita. Akan tetapi, kalau Silaban yang sama - notabene seorang Kristen - terpilih untuk merancang Masjid Istiqlal kebanggaan kita semua, bukankah itu merupakan berita yang mestinya mengejutkan?

Gedung Hotel Indonesia sebagai gedung jangkung pertama di Kota Jakarta, saya dengar dirancang oleh Sorensen, seorang arsitek Swedia. Patung Tani di Menteng juga bukan karya seorang pribumi, melainkan karya pematung mancanegara. Artinya, Bung Karno bukanlah tokoh yang primordial atau chauvinistik yang berpikiran sempit, melainkan sebaliknya. Yang tidak kalah membanggakan adalah bahwa pemikiran dan gagasannya pun dipakai juga di mancanegara.

Ketika saya menunaikan ibadah haji pada tahun 1996, saya memperoleh informasi bahwa bangunan dua lantai tempat para jamaah haji melakukan sa'i (berjalan dan berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa bolak-balik) ternyata dibangun atas saran Bung Karno. Semula bangunannya tidak bertingkat. Begitu jamaahnya setiap tahun bertambah, semakin berjubel padat, akibatnya sangat menyulitkan dan menyengsarakan bagi para jamaah. Usulan Bung Karno sebagai seorang insinyur sipil sungguh sangat tepat untuk mengatasi kesumpekan itu.

Dalam suasana hiruk-pikuk perpolitikan yang penuh dengan manuver-manuver pertarungan kekuasaan yang amat keji dan mencekam seperti yang kita lihat dan kita rasakan akhir-akhir ini, sungguh amat kita rindukan tokoh negarawan seperti Bung Karno, pemimpin negara yang tidak hanya tinggi kadar nasionalismenya, tetapi juga memiliki jiwa sebagai arsitek dan seniman yang berbudaya, serta menciptakan karya-karya nyata yang bermanfaat bagi bangsa.

* Eko Budihardjo - Ketua Dewan Pembina Persatuan Sarjana Arsitektur Indonesia dan Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Jawa Tengah.

Sumber: Kompas, 1 Juni 2001.

------------------------------------------------------------

~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..

Bung Karno Bukan Pencipta Pancasila, Tetapi Penggali Pancasila

Pancasila 1 Juni 1945 Formula Bung Karno
Dewasa ini, masih banyak orang yang seringkali salah paham dan keliru menganggap Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno sebagai orang yang pertama kali membuat dan bahkan menciptakan Pancasila, dasar negara kita. Lebih menyedihkan lagi, masih saja ada segelintir orang dan golongan yang terkategori ekstrim-radikal dengan mengatasnamakan agama tertentu yang kemudian mengklaim bahwa Pancasila adalah buatan manusia. Pancasila adalah buatan Soekarno, pikir mereka. Lantas, mereka dengan kejamnya menyebut bahwa Bung Karno telah 'menandingi dan melawan' Tuhan Yang Mahakuasa, karena telah menciptakan Pancasila yang mereka sebut sebagai 'thaghut' (berhala) yang tidak pantas dipelajari, diterapkan, dan dijadikan sumber hukum oleh manusia.

Masya Allah, betapa dangkalnya pemahaman mereka mengenai sejarah nasional Indonesia. Apalagi, orang-orang yang tergabung ke dalam golongan ekstrim-radikal tersebut kebanyakan adalah 'anak-anak muda' yang lahir di atas tahun 1945-an, sehingga bisa dipastikan tidak pernah mengalami, memahami, dan menghayati betapa beratnya perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa kita dalam meraih, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan dengan darah dan air mata.

Melalui postingan ini, aku akan membagikan sekelumit tulisan Bung Karno sendiri tentang posisi beliau dalam sejarah kelahiran Pancasila yang sakti. Meskipun 'Putra Sang Fajar' telah mangkat kehadirat Allah swt., akan tetapi tulisan-tulisan beliau tidak akan pernah lekang ditelan sejarah. Mengenai tuduhan-tuduhan sebagian orang dan golongan yang beranggapan bahwa Soekarno adalah pencipta Pancasila yang 'melawan' Tuhan, biarlah Ir. Soekarno sendiri yang menjawab dan membantah secara langsung melalui tulisan beliau yang aku ketik ulang di bawah ini.

Tulisan Bung Karno di bawah ini aku ketik langsung dari sumber-nya dengan sedikit suntingan. Selamat membaca. Semoga bermanfaat dalam menambah wawasan nasionalisme kita semua dan semoga Allah swt. menempatkan Pemimpin Besar Revolusi Bangsa Indonesia Bung Karno yang kita cintai dan kita hormati bersama di dalam surga-Nya yang tertinggi, kekal, dan abadi.

------------------------------------------------------------

Saya bukanlah pencipta Pancasila. Saya bukanlah pembuat Pancasila. Apa yang saya kerjakan tempo hari, ialah sekadar mem-formuleer perasaan-perasaan yang ada di dalam kalangan rakyat dengan beberapa kata-kata yang saya namakan "Pancasila". Saya tidak merasa membuat Pancasila dan salah sekali jika ada orang mengatakan bahwa Pancasila itu buatan Soekarno, bahwa Pancasila itu buatan manusia. Saya tidak membuatnya, saya tidak menciptakannya. Jadi, apakah Pancasila itu buatan Tuhan, itu lain pertanyaan.

Aku bertanya. Aku melihat daun daripada pohon itu hijau. Nyata hijau itu bukan buatanku, bukan buatan manusia. Apakah warna hijau daripada daun itu dus buatan Tuhan? Terserah kepada saudara-saudara untuk menjawabnya. Aku sekadar konstateren, menetapkan dengan kata-kata satu keadaan.

Di dalam salah satu amanat yang saya ucapkan di hadapan resepsi para penderita cacat beberapa pekan yang lalu, saya berkata bahwa saya sekadar menggali di dalam bumi Indonesia dan mendapatkan lima berlian. Lima berlian inilah saya anggap dapat menghiasi tanah air kita ini dengan cara yang seindah-indahnya. Aku bukan pembuat berlian ini, aku bukan pencipta dari berlian-berlian ini, sebagaimana aku bukan pembuat daun yang hijau itu. Padahal aku menemukan itu ada daun hijau. Jikalau ada seseorang saudara berkata bahwa Pancasila adalah buatan manusia, aku sekadar menjawab, "Aku tidak merasa membuat Pancasila itu, tidak merasa menciptakan Pancasila itu."

Aku memang manusia. Manusia dengan segala kedaifan daripada manusia. Malahan manusia yang tidak lebih daripada saudara-saudara yang kumaksudkan itu tadi. Tetapi aku bukan pembuat Pancasila, aku bukan pencipta Pancasila. Aku sekadar mem-formuleer-kan adanya beberapa perasaan di dalam kalangan rakyat yang kunamakan "Pancasila". Aku menggali di dalam buminya rakyat Indonesia dan aku melihat di dalam kalbunya bangsa Indonesia itu ada hidup lima perasaan. Lima perasaan ini dapat dipakai sebagai pemersatu daripada bangsa Indonesia yang 80 juta jiwa ini. Tekanan kata memang kuletakkan kepada daya pemersatu daripada Pancasila itu.

Di belakangku terbentang peta Indonesia, yang terdiri dari berpuluh-puluh pulau yang besar-besar, beratus-ratus, beribu-ribu, bahkan berpuluh-puluh ribu pulau-pulau yang kecil-kecil. Di atas kepulauan yang berpuluh-puluh ribu ini adalah hidup satu bangsa yang 80 juta jiwa jumlahnya. Satu bangsa yang mempunyai aneka warna adat-istiadat. Satu bangsa yang mempunyai aneka warna cara berpikir. Satu bangsa yang mempunyai aneka warna cara mencari hidup. Satu bangsa yang beraneka ragam warna agamanya.

Bangsa yang berdiam di atas puluhan ribu pulau antara Sabang sampai Merauke ini harus kita persatukan bilamana bangsa ini ingin tergabung di dalam satu negara yang kuat. Maksud kita yang pertama sejak daripada zaman kita melahirkan gerakan nasional ialah mempersatukan bangsa yang 80 juta jiwa ini di dalam suatu negara yang kuat. Kuat, karena berdiri di atas kesatuan geografi dan kuat pula oleh karena berdiri di atas kesatuan tekad.

Pada saat kita menghadap kemungkinan untuk mengadakan Proklamasi Kemerdekaan, dan alhamdulillah bagi saya pada saat itu bukan lagi kemungkinan, tetapi kepastian, kita menghadapi soal bagaimana negara hendak datang ini, kita letakkan di atas dasar apa? Maka di dalam sidang daripada para pemimpin Indonesia seluruh tanah air, dipikir-pikirkan soal ini dengan cara yang sedalam-dalamnya. Di dalam sidang inilah buat pertama kali saya formuleer-kan apa yang kita kenal sekarang dengan perkataan "Pancasila". Sekadar formuleeren, oleh karena lima perasaan ini telah hidup berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun di dalam kalbu kita. Siapa yang memberi bangsa Indonesia akan perasaan-perasaan ini? Saya sebagai orang yang percaya kepada Allah swt. berkata, "Sudah barang tentu yang memberikan perasaan-perasaan ini kepada bangsa Indonesia ialah Allah swt. pula."

Sumber: Buku "Anjuranku Kepada Segenap Bangsa Indonesia" karya Ir. Soekarno.

------------------------------------------------------------

~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..