Beberapa tahun silam, aku pernah membuka sebuah situs web di internet yang isinya begitu fanatik, mengatasnamakan agama tertentu (agama dengan pemeluk mayoritas di Indonesia), menebarkan kebencian terhadap para penganut agama lain, dan bahkan berusaha memutarbalikkan fakta sejarah nasional negara tercinta kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Alamat situs web tersebut adalah:
Saat ini, website tersebut telah 'mati' alias tidak bisa dibuka kembali, karena masa kontraknya dengan website provider-nya telah habis dan tidak diperpanjang, sehingga alamat situs web itu kini sudah shut down permanen. Untuk diketahui, saat situs web tersebut masih aktif, artikel-artikel yang ada di dalamnya luar biasa 'parah', karena menebar kebencian terhadap kaum non-Muslim, memutarbalikkan fakta sejarah nasional Indonesia, dan bahkan menuding para founding fathers bangsa kita sebagai plagiator. Na'udzubillah min dzalik. Lebih jelasnya, silakan cek screenshot yang aku lampirkan di bawah ini. Gambar itu aku ambil sekitar tiga tahun yang lalu, saat situs web penebar fitnah itu masih 'eksis'.
Mari kita bahas langsung
kepada inti permasalahan.Fitnah-fitnah karangan para radikalis dan ekstrimis yang membawa-bawa nama agama tertentu tersebut menyerang
langsung pada sejarah nasional Indonesia. Mereka berani sekali
memfitnah para founding fathers kita dengan sebutan 'para plagiator'. Apa dalil-dalil mereka sehingga berani memfitnah para bapak bangsa kita yang dengan darah dan air mata telah berkorban dan berjuang mati-matian demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia?
Berikut ini
fitnah-fitnah mereka terhadap bangsa Indonesia dan para founding
fathers kita beserta bantahan yang aku lontarkan untuk menjawab berbagai tudingan mereka.
1.
Swaramuslim.Net: Lagu Kebangsaan Indonesia Raya adalah Jiplakan dari Lagu "Pinda-Pinda Lekka-Lekka" yang Populer di Belanda pada Tahun 1600-an.
Bantahan: Tidak benar itu! Wage Rudolf Supratman (rahimahu-Allah) menyusun lagu kebangsaan
"Indonesia Raya" secara murni 100% tanpa adanya contekan maupun jiplakan dari lagu manapun. Kalaupun nadanya dipaksakan 'mirip' , hanya ada sekitar 4 atau 5 nada saja yang mirip antara
Indonesia Raya dengan Pinda-Pinda Lekka-Lekka. Sangat tidak masuk akal jika kebetulan adanya
4-5 nada yang mirip antara kedua lagu lantas menjadi pembenar untuk memfitnah W. R. Supratman telah melakukan tindakan plagiat.
2. Swaramuslim.Net: Pancasila adalah Jiplakan dari Ideologi Zionisme dan Freemasonry.
Bantahan: Pantaskah sekelompok golongan yang mengaku 'memperjuangkan agama dan umatnya' menebar fitnah tak berdasar seperti ini? Pantaskah mereka yang mengaku 'berjuang untuk persatuan umat' justru malah menebar bibit-bibit perpecahan antarumat beragama seperti ini?
Pancasila
adalah falsafah peradaban luhur bangsa Indonesia yang sudah ada sejak ribuan tahun
yang lalu yang kemudian digali, dikombinasikan, dan diracik secara cantik oleh Bung Karno berdasarkan
urutan histori dan pengamalannya. Pancasila adalah ideologi yang menaungi dan mempersatukan semua ajaran baik berbagai agama yang dianut oleh rakyat Indonesia: Islam, Kristen Protestan, Katholik, Buddha, Hindu, dan Konghuchu. Bahkan, khusus untuk umat Islam sendiri, bisa dicek bahwa ajaran Pancasila tidak ada satupun yang melenceng dari ajaran agama Islam. Malah bisa dikatakan bahwa apa yang diajarkan oleh Pancasila telah dibawa dan disempurnakan jauh-jauh hari oleh agama Islam. Pancasila adalah ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang beragama, menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab, mampu
untuk bersatu, menyelesaikan berbagai problematika melalui musyawarah, dan
menjunjung tinggi keadilan sosial.
Pancasila Beserta Isinya dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris |
Lantas, apa hubungannya dengan
ideologi Zionisme atau Freemasonry? Apabila saat ini negara kita belum maju dan sejahtera, maka yang salah bukanlah Pancasila sebagai ideologi negara. Pemerintah negara kita yang sedang berkuasalah - siapapun dan darimanapun asal mereka - yang bertanggung jawab atas kegagalan mengurus republik ini, karena mereka tidak menggunakan wewenangnya sebagai 'penguasa negeri' untuk menerapkan Pancasila secara benar dan sempurna. Jika Pancasila ditanamkan dan diaplikasikan secara sempurna oleh pemerintah dan rakyat negeri ini, insya Allah Indonesia akan maju, sejahtera, dan penuh berkah. Syaratnya satu: basmi korupsi dan nafsu hedonisme dunia hingga ke akar-akarnya, dimulai dari pejabat tertinggi negara hingga rakyat jelata terbawah.
3. Swaramuslim.Net: Naskah Proklamasi
Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah Jiplakan dari Naskah Proklamasi
Negara Islam Indonesia (NII) Pimpinan Kartosoewiryo.
Bantahan: Tidak perlu susah-susah mencari dalil yang rumit dan memusingkan, secara kasatmata kita semua tahu bahwa Negara Islam Indonesia (NII) pimpinan
Kartosoewiryo adalah segolongan pendompleng nama agama 'Islam' yang sangat sesat dan menyimpang dari
ajaran Alquran dan Sunnah Rasulullah saw. Negara Islam Indonesia (NII) sudah jelas bisa dipastikan sebagai gerakan separatis-ekstrim-radikal yang dipimpin oleh imamnya yang merupakan teroris tulen pendompleng nama agama, yakni Kartosoewiryo (laknatullah).
Secara
historis, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan oleh Ir. Sukarno pada tanggal
17 Agustus 1945, sedangkan Proklamasi Negara Islam Indonesia-nya Kartosoewiryo baru diadakan pada tanggal 7 Agustus 1949. Perbedaan waktunya empat tahun! Secara logis, bagaimana mungkin Bung Karno
mencontek atau menjiplak teks abstrak yang baru akan ada di masa depan? Apakah di meja kerjanya Bung Karno terdapat mesin waktu seperti milik Doraemon dan Nobita yang bisa membawa penumpangnya kembali ke masa lalu atau bertamasya ke masa depan? Mustahil!!! Justru lebih masuk akal jika disebut Kartosoewiryo-lah yang mencontek dan menjiplak teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Secara serampangan,
Swaramuslim.Net juga memfitnah dan memutarbalikkan fakta Peristiwa
Rengasdengklok sebagai usaha untuk memusuhi umat Islam.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945) |
Teks Proklamasi Negara Islam Indonesia (NII) Pimpinan Kartosoewiryo (7 Agustus 1949) |
4.
Swaramuslim.Net: Bendera Nasional Indonesia "Sang Merah-Putih" adalah Jiplakan dari Bendera Nebangsaan Belanda "Merah-Putih-Biru".
Bantahan: Orang-orang yang berargumen seperti itu kelihatannya tidak pernah belajar sejarah nasional Indonesia secara benar ya. Mungkin karena mata, hati, dan nurani mereka sudah tertutup oleh paham ekstrim dan radikal yang mereka pelajari dari berbagai referensi dan kajian milik gerakan teroris-separatis yang memang bertujuan memecah-belah umat dan lebih jauh lagi ingin menggulingkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perlu diketahui bahwa secara historis asal-muasal bendera nasional Indonesia
adalah modifikasi dari bendera nasional Kerajaan Majapahit yang juga berwarna Merah-Putih. Bendera Kerajaan Majapahit sering disebut sebagai 'Sang Dwaja/Pataka', 'Dwaja Abang-Putih', 'Pataka Gula-Kelapa', 'Sang Saka Gula-Kelapa', 'Sang Getih-Getah', dan 'Sang Jingga-Pethak'.
Bagi bangsa Indonesia, warna merah melambangkan keberanian bangsa Indonesia mengusir para agresor, memperjuangkan kebenaran, dan menegakkan kedaulatan negara di tanah air ibu pertiwi dengan jiwa yang berkobar-kobar laksana api yang menyala-nyala. Adapun warna putih melambangkan kesucian jiwa dan hati bangsa Indonesia dalam mengarungi kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama sesuai dengan petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa.
Kita semua juga
sudah tahu bahwa sebenarnya misi negara Republik Indonesia modern saat ini adalah
berjuang untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, sangat wajar
jika negeri kita memilih Merah-Putih peninggalan Kerajaan Majapahit sebagai bendera nasional dengan maksud agar bangsa Indonesia bisa merestorasi era-era kegemilangan dan keemasan Kerajaan Majapahit beberapa ribu tahun yang silam.
Untuk diketahui pula, bahwasanya bendera Kerajaan Majapahit sudah ada sejak abad ke-13, yakni sekitar
tahun 1290-an. Sedangkan, William of Nassau (Wilhelmus van Nassouwe), Sang Raja Pertama Kerajaan Belanda, baru mendeklarasikan pendirian Kerajaan Belanda pada tahun 1800-an. Artinya, bendera Kerajaan Majapahit yang agung itu telah berkibar selama lima abad lebih sebelum Kerajaan Belanda memperkenalkan bendera Merah-Putih-Biru-nya kepada dunia. Jadi, secara logis bagaimana mungkin Kerajaan Majapahit mencontek bendera yang baru ada lima ratus tahun kemudian?
Umbul-Umbul Kerajaan Majapahit |
Bendera Kerajaan Majapahit |
Saudara-saudara
sekalian, demikianlah fitnah-fitnah yang dilontarkan oleh segelintir orang yang mengaku 'memperjuangkan agama dan umat', tetapi sebenarnya mereka adalah pihak-pihak yang menjerumuskan dan memecah-belah umat, serta bernafsu meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah merdeka dan berdaulat. Aku juga sudah memberikan bantahannya secara maksimal
berdasarkan fakta sejarah, karena aku cinta Indonesia dan
cinta agama Islam yang penuh rahmat dan kasih sayang serta jauh dari
hobi fitnah-memfitnah. Saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa aku harapkan.
Mari kita bangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan atas Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945. Semoga Allah swt. senantiasa meridai segala bentuk perjuangan kita mempertahankan kemerdekaan dan memajukan bangsa serta negara Indonesia tercinta. Amin.
~Putra Raja Halilintar~
Indra Setyo Rahadhi, S.S..